Kejadian itu berawal ketika mahasiswa berorasi menuntut adanya pelaksanaan jadwal pemadaman listrik yang tidak pernah diberlakukan PLN. Selain itu mereka menuntut adanya transparansi Discapil yang mengurus pembuatan KTP karna disinyalir banyak penyelewengan serta pemungutan liar dalam pembuatan KTP oleh petugas pelaksana yang ada.
Orasi itu dimulai dari perempatan jalan yang berada di kantor Discapil dan Kantor Cabang Ranting PLN Selong. Setelah cukup lama berorasi massa PMII mencoba memasuki kantor Discapil namun petugas kepolisian yang berjaga menghalangi mereka sehingga massa hanya melakukan orasi kembali didepan kantor tersebut saja.
Karna Kantor Cabang Ranting PLN bersebelahan dengan kantor Discapil massa kemudian melanjutkan orasi dengan tuntutan yang sama didepan kantor PLN tersebut. Massa baik laki-laki maupun perempuan yang semula hanya berorasi berusaha memasuki Kantor Cabang Ranting PLN tersebut.
Aksi dorong mendorongpun dengan pihak kepolisian yang berjumlah jauh lebih banyak tidak dapat terelakan kembali. Karna beberapa diantara massa yang melakukan aksi dorong mendorong masuk sambil membawa bendera dengan tongkat hampir mengenai badan polisi yang sedang berjaga dipintu masuk akhirnya membuat pihak kepolisian melakukan pemukulan terhadap kepada massa.
Massa PMII yang tidak terima dengan perlakuan tersebut melakukan perlawanan kembali yang membuat aksi jotos antara pihak kepolisian dan massa PMII berlanjut.
Wakapolres Lombok Timur Kompol Darsono yang berada dikerumunan aksi juga mendapatkan pukulan dari salah satu mahasiswa. Ketika dikonfirmasi RRI Kompol Darsono menyatakan demo yang dilakukan cukup anarkis sehingga membuat pihaknya melakukan perlawanan.
Ia juga menyatakan dalam meredam aksi tersebut ia mencoba melakukan negosiasi dengan massa agar tidak melakukan perbuatan anarkis namun salah satu mahasiswa melakukan pemukulan dibagian pipinya.
Dari peristiwa yang cukup lam berlangsung 2 orang anggota PMII dilarikan ke RSU Selong karna mengalami patah tulang pergelangan tangan serta mengalami pemukulan dibagian perut dari aparat keamanan Selain itu belasan massa PMII mengalami luka ringan dibagian kepala dan tangan akibat pemukulan.
Sementara itu 3 orang anggota PMII yang disinyalir menjadi pemicu terjadinya perkelahian yang diamankan kedalam kantor PLN setempat dilepaskan dengan negosiasi yang cukup alot. Karna masih tidak terima terhadap perlakukan pihak kepolisian terhadap anggota PMII, beberapa anggota PMII melakukan perlawanan kembali namun dapat diredam oleh anggota lainnya.
2 komentar:
kapan sih damainya PLN lotim
salam pergerakan sahabat?i ku sekalian, mari terus kita kawal kebijakan pemerintah yang selalu menindas masyarakat kecil,,...
hidup PMII
Posting Komentar